Tidak Mau Terlalu Sholeh

Mau pergi ke masjid, tapi takut dibilang terlalu sholeh sama teman sekosan. Tiilawah segera berhenti karena kawan tiba-tiba datang tanpa ketuk pintu, cepat-cepat sembunyikan mushaf di bawah bantal seolah-olah tidak melakukan apapun. Tidak jadi ikut majelis ta’lim sebab ada yang bilang tidak gaul, tidak keren, dan takut dibilang ikut-ikut golongan tertentu. 

Hal-hal di atas yang membuat kita terbiasa meninggalkan amalan, lalu terbiasa tidak melakukan dan akhirnya menjadi kebiasaan. ‘Tidak mau terlalu sholeh’nya semoga hanya dalam hati saja ya tidak pada praktis sehari-harinya. Karena jadi sholeh itu harus. Sholeh dalam arti bertaqwa hanya kepada Allah semata, melakukan yang Dia suka (sesuai Al Quran dan Sunnah) dan menjauhi apa yang Allah azza wa jalla larang. ‘Taqwa’ kata sederhana yang beratnya tak ada dua. 

Siapa lagi yang akan mendoakan orang tua kita nanti selain kita jika kita tidak sholeh. Sedang jelas-jelas hadisnya mengatakan aset orang tua kita agar bisa selamat di akhirat kelak adalah doa anak yang SHOLEH. Di-bold, di-italic, lalu diberi font 116 supaya jelas. Jelas-jelas anak-yang-sholeh, bukan anak-yang-tidak-terlalu-sholeh.

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631) 

Jangan pernah malu-malu untuk menjadi seorang muslim.

 “Katakanlah :”Hai ahli kitab, marilah menuju satu kalimat perselisihan antara kami dan kalian, bahwa kita tak akan menyembah selain kepada Allah, dan tidak mempersekutukanNya dengan apapun, dan tidaklah sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Rabb selain Allah “. Jika mereka berpaling maka katakanlah “Saksikan bahwa kami adalah orang-orang muslim ! “(QS. Al-‘Imran(3): 64)

Jangan lagi malu-malu pergi shalat berjamaah tepat waktu. Jangan pula takut-takut tilawah di saat mereka yang jarang tilawah datang kepadamu. Jangan juga menjadi orang-orang yang tidak berpuasa sunnah hanya karena melihat sahabat kita tidak puasa. Jangan pernah ragu untuk menuntut ilmu dari pengajian-pengajian yang ada. Tunjukkan dirimu adalah seorang muslim. Saya sholeh dan saya harus berusaha tetap menjadi sholeh. Apapun caranya. Meminta kepada Allah agar selalu dikuatkan jalannya, selalu diberi kemudahan, dan didekatkan juga dengan orang-orang sholeh. 

Semoga Allah selalu melindungi kita semua… Amin.

Aku ingin memandang wajahMU di surga, maka sholehkan aku, ya Rabb…

04:07 Wita
Sahur...

Comments

Unknown said…
amiin...
selain sholeh secara pribadi, kita juga harus memiliki keshalihan sosial.
SoleildeLamer said…
pencerahan... :))
al kahfi said…
(Jangan pernah malu-malu untuk menjadi seorang muslim)<---nah ini sob paling utama,,nice posting.
Rona Nauli said…
kalau kebanyakan yang kulihat sih, mas...bukannya malu tapi banyakan malasnya :)
mba Rifka : iya mba...jgn verticalnya saja horizontal ny jga wajib,,,

Annesya : Alhamdulillah..semoga bisa bermanfaat.

Al Kahfi : Iya mas..thanks..semangat..!!!

Rona : itu jga salah satu penyebabnya....melihat orang laen males ya qta jga ikut2-an males...
Farroh Dibaj said…
(nice posting)
sippp.. harus bangga menjadi seorang muslim.. tunjukkan bahwa seorang muslim itu suka tilawah, sholat sunnah dll..
baca posting-an ini jadi mengingatkan saya pribadi.. terimakasih ^^
yuk jadi pribadi yg sholih wa mushlih ^^
Alhamdulillah bisa bermanfaat...

iy..sama2..mari qta terus memperbaiki diri untuk menjadi seorang pribadi muslim yang baik.

:D

Popular posts from this blog

Ibu

Profil Feronika Ang (Masterchef Indonesia)

PCM (Pulse Code Multiplexing)