Sebuah Pernikahan


Sebuah pernikahan bukan untuk status, bukan untuk sekedar prestis…Menikah bukan sekedar untuk dapat gandengan seorang wanita cantik dengan membawanya pergi kemana-mana. Menikah bukan sekedar untuk ganti foto profil jejaring sosial lalu bangga karenanya. “Aku sudah menikah”. Bukan pula agar dapat alasan untuk menggoda mereka yang belum menikah.


menikah tidak sesederhana menyimak ijab dan tidak semudah menjawab dengan rangkaiannya kata qabul walau nervous setengah hati. Ijab itu adalah melepaskan tali tanggung jawab yang terikat antara ayah dan anak perempuannya, dan qabul adalah mengikatnya kepada dia yang bilang dengan gagah saat khitbah atau melamar. Bahwa dia siap menjadi seorang suami, menjaga dan membahagiakan wanita yang dia bilang cinta kepadanya hingga mati memisahkan nanti.

Tali bukan sembarang tali. Ini tali tanggung jawab, Tali yang membuat seorang suami selalu terikat dengan istrinya, Bergetar,mengalirkan beban dosa ketika seorang istri melakukan kesalahan akibat suaminya tidak memberikan peringatan. Bergetar, menyengatmu dengan api neraka ketika istrimu lalai kepada Allah dan itu karena tidak kau berikan pendidikan.

Mampu untuk menghidupi, membiayai dan menafkahi sebuah keluarga. Mampu secara mental untuk menghadapi semua hambatan dan halangan yang menghadang didepan dan berawal dari sebuah keluarga lah yang paling penting, kita mampu mendidik istri dan anak-anak kelak agar menjadi generasi yang mempunyai akhlak yang baik sesuai dengan kacamata syar’i sehingga nantinya melahirkan generasi-generasi penerus bangsa yang mempunyai akhlak yang baik. Sesuatu yang besar itu terdiri dari rangkaian yang kecil. Dengan kata lain untuk memulai perubahan suatu yang besar mulailah dari yang terkecil dulu yakni keluarga yang baik dengan melalui pernikahan.

Key Sentence:
“Karena menikah itu memindahkan tali tanggung jawab dari seorang ayah kepada laki-laki yang mengatakan dirinya siapa menjadi seorang suami”.

 Borneo Kost,
 22:53 
Ingin ku ajak kau kesurga..Tapi sabar dulu yaa, saya cari tau dulu jalannya kesana, saya siapkan bekal dulu, klw sdh waktunya saya jemput km...kita jalan bersama kesana...:)

Comments

wew?!... ap ny neh yg so sweet..??!!
sedih baca kata-kata: “Karena menikah itu memindahkan tali tanggung jawab dari seorang ayah kepada laki-laki yang mengatakan dirinya siap menjadi seorang suami”.
Y_Y
karena cinta dalam islam adalah sebuah tanggung jawab.

sehingga seorang laki-laki wajib untuk mengemban tanggung jawab tersebut... ^_^
Mira Sophian said…
nice post sob ... dalem banget kata2 nya .. ane mampir sekalian folbek yah :) .salam kenal
ok..terima kasih banyak...

sieepp...sering2 mampir ya...salam kenal jga..
keep blogging..

^_^
Rona Nauli said…
speechless...
sungguh indah bagaimana pernikahan diatur dalam Islam...

Salam kenal juga ^^
Alhamdulillah...

Islam memang telah mengatur semuanya...


salam kenal balik... :)

Popular posts from this blog

Ibu

Profil Feronika Ang (Masterchef Indonesia)

PCM (Pulse Code Multiplexing)