A touching story of an old father, son and a sparrow

Malam ini terasa sudah larut,aku masih saja memikirkan keuangan bulanan yang belum stabil,padahal baru awal bulan..

Ya sudah, untuk melepas kepenatanku ini,saatnya ngedownload lagu dah..!! terlintas dalam benakku tuk ngedownload lagunya Cat Stevens yang judulnya Father & Son.

Pas nyari-nyari gambar father & Son, Eh ternyata nemu video plus cerita mengenai seorang Ayah dan Anaknya, skalian sajalah tak posting d blog semoga bisa bermanfaat bagi teman-teman blogger & khususnya pada diriku pribadi semoga ini dapat menjadi perenungan buat kita semua...


Langsung saja....

Pada suatu sore seorang ayah bersama anaknya yang baru saja menamatkan pendidikan tinggi duduk berbincang-bincang di halaman sambil memperhatikan suasana di sekitar mereka. Tiba-tiba seekor burung gagak hinggap di ranting pohon.

Si ayah lalu menunjuk ke arah gagak sambil bertanya,

“Nak, apakah benda tersebut?”

“Burung gagak”, jawab si anak.

Si ayah mengangguk-angguk, namun beberapa saat kemudian mengulangi lagi pertanyaan yang sama.

Si anak menyangka ayahnya kurang mendengar jawabannya tadi lalu menjawab dengan sedikit keras, “Itu burung gagak ayah!”

Tetapi sejenak kemudian si ayah bertanya lagi pertanyaan yang sama.

Si anak merasa agak marah dengan pertanyaan yang sama dan diulang-ulang, lalu menjawab dengan lebih keras, “BURUNG GAGAK!!”

Si ayah terdiam seketika.

Namun tidak lama kemudian sekali lagi mengajukan pertanyaan yang sama sehingga membuatkan si anak kehilangan kesabaran dan menjawab dengan nada yang ogah-ogahan menjawab pertanyaan si ayah, “Gagak ayah…….”.

Tetapi kembali mengejutkan sianak, beberapa saat kemudian si ayah sekali lagi membuka mulutnya untuk bertanyakan pertanyaan yang sama.


Dan kali ini si anak benar-benar kehilangan kesabaran dan menjadi marah. “Ayah!!! saya tidak mengerti ayah mengerti atau tidak. Tapi sudah lima kali ayah menanyakan pertanyaan tersebut dan sayapun sudah memberikan jawabannya. Apakah yang ayah ingin saya katakan???? Itu burung gagak, burung gagak ayah,” kata si anak dengan nada yang begitu marah.



Si ayah kemudian bangkit menuju ke dalam rumah meninggalkan si anak yang terheran-heran. Sebentar kemudian si ayah keluar lagi dengan membawa sesuatu ditangannya. Dia mengulurkan benda itu kepada anaknya yang masih marah dan bertanya-tanya. Ternyata benda tersebut sebuah buku harian lama.


“Coba kau baca apa yang pernah ayah tulis di dalam diari itu”, pinta si ayah. Si anak taat dan membaca bagian yang berikut……….



Hari ini aku di halaman besama anakku yang genap berumur lima tahun.

Tiba-tiba seekor gagak hinggap dipohon.

Anakku terus menunjuk ke arah gagak dan bertanya, “Ayah, apakah itu?”. Dan aku menjawab, “Burung gagak”. Walau bagaimanapun, anakku terus bertanya pertanyaan yang sama dan setiap kali aku menjawab dengan jawaban yang sama. Sampai 25 kali anakku bertanya demikian, dan demi rasa cinta dan sayang aku terus menjawab untuk memenuhi perasaan ingin tahunya. Aku berharap bahwa hal tersebut menjadi suatu pendidikan yang berharga.” Setelah selesai membaca bagian tersebut si anak 

mengangkat muka memandang wajah si ayah yang kelihatan sayu. Si ayah dengan perlahan bersuara,



“Hari ini ayah baru menanyakan kepadamu pertanyaan yang sama sebanyak lima kali, dan kau telah kehilangan kesabaran dan marah.”


Borneo Kost  23:31
Dibalik keheningan malam & Anakanda yang selalu teringat Abah di kampung halaman...


Comments

Popular posts from this blog

Ibu

Profil Feronika Ang (Masterchef Indonesia)

PCM (Pulse Code Multiplexing)