Arif Ramadha

Hidup itu sederhana apabila kita melihatnya dengan sederhana, Hidup akan ribet apabila kita melihatnya dengan ribet. Kendaraan kita selama berada di dunia dari Nabi Muhammad SAW : 1. Tulang Suldi Ayah kita 2. Perut Ibu kita 3. Dipangkuan ibu kita,saat menyusui 4. Dipundak ayah kita 5. Kendaraan berupa Motor,Mobil,Kapal,Pesawat Dll 6. Begitu kita wafat,kendaraan kita berada dipundak para sahabat kita 7. Di Yaumul Mahsyar kendaraan kita hewan yang kita qurbankan pada saat didunia bisa berupa sapi,kerbau dan kambing. " Sehat milik Allah, Sakit titipan Allah " " Hidup ini selalu berpasang-pasangan"   Senang pasangannya Susah, Kesenangan itu hampir tidak ada selama didunia,kita acap kali takut akan   Kehilangan kesenangan kita di dunia itu artinya kesenangan didunia hanya kesenangan semu belaka,   Kesenangan abadi hanya ada di JannahNya.  "Silahkan kita memiliki dunia asal jangan sampai dunia memiliki kita"  06:23 Wita,...

"You can not chance the wind direction, but you can only chance your wing direction" "Kita tidak akan pernah bisa merubah arah angin, yang dapat kita lakukan adalah merubah arah saya"

Marhaban Ya Ramadhan...Selamat datang bulan suci Ramadhan...Bulan penuh berkah dan ampunan.

Berbeda jauh dengan suasana kereta AC pada umumnya, kereta ekonomi non-AC Jabodetabek yang lumayan panas hawa dalamnya. Penumpang saling dempet berdempet. Kebanyakan berdiri. Saling berusaha menyeimbangkan tubuh agar tidak terbawa godaan gerbong yang kadang berguncang.  Seorang eksekutif muda, berdiri di antara mereka. Sesak-sesakan dengan penumpang lain. Pakaiannya adalah jas elegan. Keringat terlihat beberapa tetes. Cukup bersih. Setidaknya, beda jelas dengan lainnya. Lalu, ia membuka HP Tablet Androidnya. Besar. Lebih besar tentu dibanding HP umumnya. Ia memang sedang ada chat penting dengan para donatur. Chat tentang dana untuk membantu orang-orang kebanjiran. Semuanya menoleh padanya atau meliriknya. Apa batin mereka? Di pintu, ada seorang pemuda lusuh membatin, 'Huh, pamer dia dengan barangnya. Sudah tahu di kereta Ekonomi.' Di belakang pemuda lusuh itu, seorang pedagang membatin, 'Mentang-mentang sekali HP nya seperti itu dipamerkan. Sudah tahu di ke...